“Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang” (Mazmur 140:2, 3).

Bersahabat dengan teman yang sama dalam hal visi, pandangan, intelektual, kebiasaan, dsb memudahkan kita menjaga hubungan baik. Tapi bagaimana seandainya mereka mempunyai karakter dan cara berpikir yang bertolak belakang dengan kita? Tidak sedikit dari kita yang akhirnya bentrok dengan mereka.

Dalam salah satu kesaksiannya, Carolyn Savelle (wakil presiden dari Jerry Savalle Ministries International), menceritakan bagaimana ia pernah mengalami sakit hati dengan suaminya sendiri. Ia berkata, “….Beberapa waktu lalu, aku berjalan ke kantor Jerry (nama suaminya) di rumah kami sendiri dan mengatakan kepadanya mengenai masalah keuangan yang sedang kami hadapi. Ia menanggapi, tapi tanggapannya tidak memuaskanku.

“Baiklah. Jika engkau tidak melakukan ini dan itu, kita pasti akan mendapatkan uang banyak….,” aku berkata.
Ia memandangiku dan berkata, “Carolyn, sebenarnya engkau belum mengampuni aku.”
Aku tidak atau setidak-tidaknya belum siap untuk itu.
“Baik. Aku tidak membutuhkanmu,” aku berkata kepadanya, “Allah yang akan mencukupi kebutuhanku.”
Sambil berkacak pinggang dan hidung menengadah ke atas, aku keluar dari ruangan itu dan pergi ke kamarku dengan penuh kejengkelan. Saat suhu mulai menurun, Tuhan mengingatkan aku bahwa aku dipenuhi dengan kemarahan dan kepahitan. Aku menyesal dan bertobat. Aku pun mengadakan pemberesan-pemberesan dengan Allah dan suamiku.”

Fakta berbicara bahwa kadang tiada hari terlampaui tanpa adanya orang yang menyakiti hati kita. Mungkin hari ini di kantor baik-baik saja, tetapi begitu sampai di rumah, suami atau istri menjengkelkan hati kita. Hati ini membara dengan kemarahan dan kepahitan. Oh Tuhan, tidak bisakah mereka berbuat manis terhadap aku? Tidak bisakah lidah mereka mengeluarkan madu?

Ingat, kita belum berada di sorga. Kita masih dikelilingi oleh orang-orang yang setiap saat menjengkelkan kita. Tidak peduli di kantor, di pasar, di rumah, di mana saja. Bahkan dengan terang-terangan mereka memusuhi Anda dan merancangkan kecelakaan buat Anda. Saat itulah kasih Anda diuji![rhb]

Kasih yang sejuk dapat meredam kebencian yang membara.