they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

Jason Irwanto Chang: “Kecil Hidup Susah”, Lahirkan Lirik Lagu “Sentuh Hati”

KESAKSIAN, BETHANY.OR.ID – “Bapa, sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru, bagai emas yang murni, kau membentuk bejana hatiku. Bapa, ajar ‘ku mengerti, sebuah kasih yang selalu memberi, bagai air mengalir,yang  tiada pernah berhenti.”

Demikian refrein lagu yang judul “Sentuh Hatiku.”  Lagu itu menjadi lebih populer, tatkala menjadi lagu-tema (theme-song) suatu sinetron acara Natal 2007 dari sebuah setasiun televisi.

Lirik yang sederhana, tetapi penuh makna dan puitis, itulah yang nampaknya menjadikan lagu tersebut menyentuh hati para pendengarnya. Barangkali hal itu tidak terpisahkan dari kisah sipenciptanya, Jason Irwanto Chang, putera asal Banten. Setidak-tidaknya terdapat dua buah kisah pertobatan, yang memberi inspirasi pada lagu itu, begitu kata Jason.  Pertama, yakni tentang kisah hidupnya sendiri. Yang kedua, kisah seorang wanita, sahabat Jason.

Meskipun kelahiran Pematang Siantar (Sumatara Utara), namun semasa masih bayi orang tuanya berhijrah ke Banten,  berkisah tentang kehidupannya. Katanya, dulunya termasuk anak yang kurang beruntung. Serba susah. Untuk makanpun terkadang mesti berpikir-pikir dulu. Ayahnya (almarhum) saat itu bekerja sebagai agen sembako, yang oleh orang Banten disebut “ngampak”. Yaitu berjualan sembako berasal dari kota untuk dibawa ke desa.

Namun pekerjaan sang ayah tidak berjalan lancar, sehingga ayahnya harus berhutang. Jumlah hutangnya bertumpuk, sehingga keluarga itu pun benar-benar terlilit hutang. Kesulitan demi kesulitan dialami oleh keluarga Jason, sebagai anak sulung dari empat bersaudara, ia merasa ikut bertanggung jawab untuk turut membanting tulang mencari nafkah guna menambah penghasilan keluarga.

“ Tetapi kesulitan itu yang membentuk sikap dan iman saya.” ungkap lajang yang mengaku bertobat sejak kelas dua SMP itu. Sambungnya:  “Kesulitan demi kesulitan memang saya alami. Tetapi saya percaya kalau hal itu adalah jalan Tuhan untuk membentuk diri saya. Saya menyadari hal itu justru setelah keluar Album lagu “Sentuh Hatiku.”

Pada lirik pertama lagu tersebut ditulisnya: “Betapa ku mencintai, segala yang t’lah terjadi.” Itu merupakan  pernyataan ucapan syukur  tentang apa yang pernah dialaminya. Menurutnya, apabila seseorang mengalami kesusahan, maka terdapat dua kemungkinan. Pertama, adanya kesusahan itu disebabkan ulah kita sendiri. Yang kedua, kesusahan tersebut dikarenakan ada maksud Tuhan yang akan membentuk diri kita.

“Pada akhirnya saya mengerti,  bahwa  lewat peristiwa demi peristiwa, Tuhan selalu ikut campur untuk membuat kita menjadi orang yang hebat. Sebab di balik semuanya, terdapat rencana Tuhan yang baik.” katanya, dan lanjutnya: “Dari pengalaman hidup yang saya alami, saya belajar untuk berendah hati. Termasuk apabila  menghadapi orang-orang yang berekonomi lemah, juga menghargai orang-orang yang sedang merintis karir. Saya diajar untuk memahami keberadaan dan kondisi orang lain.”
Katanya kini dia merasakan, bahwa hidup ini penuh dengan pengharapan.

“Saya senang kalau lagu yang saya ciptakan menjadi theme-song di sinetron sebuah stasiun TV Swasta” ujarnya. Walau lagu itu sejak 2006 sudah menjadi sebuah  album,  namun di akhir 2007 melalui lantunan suara Maria Shandy, menjadikannya mulai populer.

 

Kepedihan dari Pelecehan Seksual.

Peristiwa kedua yang memberikan inspirasi pada lagu “Sentuh Hatiku” muncul dari kepedihan yang diderita  seorang wanita yang menjadi sahabatnya. Wanita itu menderita kepedihan dalam kehidupannya selama bertahun-tahun, sebagai akibat pelecehan seksual, terenggut keperawanannya. Dia hamil di luar keinginannya.

Jason turut prihatin melihat penderitaan wanita itu.  Jiwa wanita itu terguncang akibat stres berat. Sampaipun harus berhenti dari sekolah. Pada puncak kelabilan jiwanya, wanita itu berniat untuk bunuh diri. Lebih parah lagi, keluarganya menganggap dia menderita sakit jiwa, sehingga dipindahkanlah  ke lokasi perkebunan keluarga. Dijauhkan dari penduduk dan keramaian. Hidupnya benar-benar diisolasi. Bukan hanya terhadap lingkungan sosialnya, tetapi tubuhnya juga dibelenggu. Dalam keadaan hamil, kakinya  dirantai selama empat belas tahun, sehingga rantai itu menjadi berkarat.  Saat proses kelahiran, ia ditolong oleh seorang dukun beranak saja. Sedihnya, selama penderitaannya itu, sang ayah tidak pernah menjenguknya. Masa depannya benar-benar hancur.

Tiba-tiba pada tahun keempat belas, wanita yang terbelenggu itu menerima lawatan Tuhan. Menurut pengakuannya kemudian, Tuhan memberikan tangan kepadanya. Hatinya bergetar tatkala Tuhan menyuruh dia untuk mengampuni ayahnya dan membuang segala kepedihan yang dialaminya selama itu. Luar biasa. Wanita, bertindak mengampuni ayahnya. Dia benar-benar mendapat kasih Allah, sehingga bisa mengampuni.

Jason mengisahkan, dia hanya beberapa kali menjenguk wanita itu ketika masih bersekolah  di SMA. Malahan katanya dia sempat menggunting rambutnya yang tidak terawat, karena untuk menyisir rambutnya sendiri saja wanita itu seolah tak peduli. Akan tetapi, bertahun-tahun usai mengalami penderitaannya, yakni  setelah menerima kasih Allah, dia bisa menyisir sendiri rambutnya, juga mandi, gosok gigi dan mulai merawat tubuhnya. Ia baru maklum, bahwa selama empat belas tahun ayahnya tidak menjenguknya, disebabkan selama itu ayahnya juga terbaring sakit. Setelah dijamah Tuhan, wanita itu menjenguk ayahnya dan segera memeluknya.

Dari kisah penderitaan  seperti itulah, maka Jason dapat menyimpulkan hikmatnya, bahwa kasih itu adalah sebuah keputusan. Ucapan wanita tersebut pada ayahnya “ Papa, maafkan saya, selama 14 tahun saya tidak dapat mengampuni papa”, membuat Jason terinspirasi menulis lirik lagunya “Bapa Sentuh Hatiku”.

Kalau Tuhan sudah menyentuh hati seseorang, maka Tuhan akan mengubah hidupnya menjadi baru.
Seperti halnya sebuah bejana, hidup kita terus dibentuk oleh Tuhan. Demikian Jason.
Pada lirik terakhir lagunya, Jason menulis: “Bapa, Ajar ‘ku Mengerti, Sebuah Kasih yang Selalu Memberi”

Dasarnya, dia menyaksikan kepedihan yang cukup lama yang diderita wanita sahabatnya itu, akan tetapi dia mampu untuk mengampuni. Berinspirasi terhadap hal tersebut, Jason membuat lirik lagu itu dalam satu hari. Begitu mendapatkan inspirasi itu, langsung dia memainkan piano dan mendapatkan refreinnya. Berikutnya, dia membuat notasinya, dalam waktu tiga hari.
Kadangkala banyak orang yang tidak menyadari, bahwa di balik kesulitan yang mereka hadapi, terdapat hikmahnya. Sebagaimana ujar Jason:
“ Sebab saya yakin, Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Itulah pesan yang saya sampaikan lewat lagu itu.”

Saat ini dia sudah menulis 70 lagu, di mana 20 di antaranya sudah dimuat di beberapa Album lagu rohani. Dia membuat lagu bukan hanya untuk dinyanyijkan sendiri saja, melainkan juga untuk beberapa penyanyi lagu-lagu rohani.

Menyinggung kehidupan pribadinya dalam soal kapan mengakhiri masa lajangnya, dia mengaku belum memikirkannya secara serius. Walaupun usianya sudah cukup matang, ia masih belum merencanakan untuk menikah. Ia masih berkonsentrasi demi adik-adiknya. Ingin para saudaranya berkemampuan dulu, baru memikirkan untuk berkeluarga. Pengakuannya tersebut cukup realistis. Sebab Jason saat ini menjadi tulang punggung kehidupan keluarga besarnya.

“Saya ingin memfokuskan pada orang tua dan adik-adik”, ungkapnya, sambungnya: “ Saya akan menyesal seumur hidup kalaulah tidak bisa menyenangkan hati mama saya. Sebab, apabila saya sudah berkeluarga,  tentu prioritasnya bisa berubah.Jadi, setelah kesemuanya usai, saya jadi tenang, maka saya akan menikah, ungkapnya.” katanya tersenyum [sumber:tab.bethany/aw/as/wic]

Comments are closed.