they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

Jati Diri

“Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias” (Kisah 9:22).

PAULUS  mengalami perubahan drastis yang begitu radikal setelah pertobatannya. Ia memiliki keberanian yang luar biasa untuk mengabarkan Injil. Ia juga memiliki keteladanan yang mengagumkan.

Dalam Filipi pasal  3 Paulus menyatakan jati diri yang sesungguhnya. Jati diri yang baru itu diperolehnya di dalam Kristus. Dan itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Tidak hanya itu, Paulus memiliki kebanggaan baru mengenai jati dirinya tersebut. Jadi kalau ada orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah, dia bahkan seharusnya lebih lagi. Dia menyebut beberapa hal penting yang merupakan kebanggaan orang-orang di zamannya: “Disunat pada hari ke-8, dari bangsa Israel, Suku Benyamin, orang Ibrani asli…orang Farisi, penganiaya jemaat, tidak bercacat melakukan Taurat” (ay.5-6). Tetapi Paulus justru menyatakan bahwa yang dulu dianggap untung justru menjadi rugi setelah ia mengenal Yesus (ay. 7).

Dari pengakuan tersebut di atas, terlihat dengan jelas perubahan dari sesuatu yang dibanggakan antara “dahulu” dan “sekarang”. Kebanggaan hidup baru rasul Paulus, bukan lagi sesuatu yang diperolehnya secara turunan, seperti dilahirkan sebagai orang Israel, yang dianggap sebagai bangsa pilihan Allah.

Kebanggaan hidup baru rasul Paulus adalah karena dia berada dan berelasi dengan Kristus. “…pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (ay.8).

Dengan demikian, dia tidak perlu lagi dibayang-bayangi oleh masa lalu, betapa pun hebatnya masa lalu tersebut. Sebaliknya, akan merenungkan dan menghayati relasinya di dalam Tuhan dan terus bertumbuh di dalam Dia.

Alkitab berkata, “…tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: ‘bahwa ia memahami dan mengenal Aku” (Yer. 9:24). (hi/rhb)

 

 

Comments are closed.