they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

TIDAK KOMPROMI

“Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala, tentang kusta pada pakaian dan rumah, tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,  untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta” (Imamat 14:54-57).

Setiap kali ada kesempatan cukuplah bijaksana jika kita membuat suatu komitmen untuk ‘hidup kudus.’ Mengapa demikian? Sebab Allah kita adalah Allah yang kudus. Ia mau kita hidup di dalam kekudusan-Nya. Dalam bacaan kali ini kita sedang diajak untuk melihat eksistensi Allah yang tidak kompromi dengan hal-hal yang ‘najis.’  Itu artinya kita harus menjaga hidup kita semaksimal mungkin, jangan sampai kenajisan menyentuh hidup kita.

Penyakit kusta adalah penyakit yang sering dijadikan gambaran tentang kondisi orang yang dalam keadaan berdosa, karenanya di dalam Perjanjian Lama orang yang terkena penyakit ini tidak boleh terlihat di hadapan umum.  Sebab orang kusta itu najis, bahkan setiap orang yang bersentuhan terlebih jika orang itu imam, maka orang itupun turut najis, dan harus menyucikan dirinya. Bagi orang kusta yang sembuh, ia tidak secara otomatis dinyatakan tahir, tetapi harus diperiksa oleh imam-imam, setelah dinyatakan tahir, ada banyak hal yang harus ia kerjakan termasuk mempersembahkan korban. Baru setelah itu ia benar-benar dinyatakan tahir.

Hal itu sepertinya mempersulit seseorang untuk beribadah, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian. Justru dari sinilah  kita sedang diajarkan tentang prinsip-prinsip hidup yang tidak kompromi dengan kenajisan. Allah mengajar kepada kita untuk tidak hidup dalam kenajisan, tidak najis bibir dan tidak najis perbuatan kita, sebab najis adalah hal yang tidak dapat dikompromikan.

Hal itu perlu dipahami, agar kita  mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu disinggung tentang pengaruh najis bagi orang yang berada di sekelilingnya, yang menunjukkan kepada kita bahwa najis itu memiliki pengaruh yang vital. Bukan saja untuk orang itu sendiri tetapi bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Karenanya dosa sering disetarakan dengan virus yang jahat dan lebih kejam dari virus AIDS, Ebola, Anthrax ataupun SARS.  Dan  Allah tidak membiarkan virus itu berlarut-larut. Ia harus menghancurkannya. Sebagai bukti bahwa Ia tidak kompromi dengan dosa ialah penebusan di kayu salib Golgota.

1 Petrus 3:15 meneguhkan, “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan  siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan  jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab  dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat…” (1 Pet.3:15).
Jangan kompromi dengan dosa, sebab dosa pasti membinasakan kita.[aw/16]

Comments are closed.