they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

Memburu Misteri Bahtera Nuh (Bagian 2 – Habis)

PENGETAHUAN, BETHANY.OR.ID – Penggunaan Satelit Pemantau. Ketika satelit fotografi untuk pemantauan milik Amerika Serikat dioperasikan pada 1995, seorang analis gambar bernama Bolsey Taylor, tertarik pada obyek yang disebutnya “keajaiban gunung Ararat”. Membutuhkan waktu beberapa tahun guna mengumpulkan sejumlah besar hasil-hasil pemotretan satelit dan mengklasifikasikannya. Akhirnya dia berkesimpulan, bahwa benda tersebut adalah benda raksasa sepanjang 180 meter. Namun tidak diketahui secara pasti, benda apa itu.  Katanya, bisa saja sebuah benteng kuno Turki, atau reruntuhan pesawat terbang, atau mungkin juga “Bahtera Nuh”.

Muncullah Porcher Taylor, ahli satelit mata-mata, ikut-ikutan mencari kapal Nuh itu. Dia adalah lulusan Akademi Militer West Point (USA), khusus dalam bidang satelit mata-mata. Sejak sekitar tahun 1990-an, ternyata dia meneliti “benda aneh” di puncak Ararat pada saat-saat memata-matai daerah perbatasan Turki dengan Uni Sovyet. Ketika pensiun dari pekerjaannya, dia masuk dalam perusahaan satelit pengintai komersial Quick Bird. Dia aktif lagi melakukan pemotretan di sekitar gunung Ararat. Sayang, hasil pemotretan itu masih kurang terinci, sebab selalu saja gunung itu tertutup awan. Namun hasil Taylor itu dianggap memberi harapan tentang keberadaan bahtera itu sebagai kebesaran Tuhan.

Beberapa tahun sesudah 2000, arkeolog Ron Wyatt dan David Fasold menyatakan menemukan lokasi terdamparnya “Bahtera Nabi Nuh”. Demikian tulis G. Joseph. Lokasinya sudah tidak berada di kawasan puncak Ararat, akan tetapi sekitar 30 km dari puncaknya, di lereng bagian Turki dan Iran. Pergeseran terjadi akibat selama ribuan tahun itu terjadi beberapa gempa bumi, munculnya pegunungan baru dan lain-lain.

Menurut para arkeolog, lokasi itu tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun dapat ditandai oleh hasil pemantauan radar khusus. Pengukuran obyeknya ditandai keberadaannya pada ketinggian 7.546 kaki. Panjang obyek 558 kaki (lk. 113 m) dan lebar 148 kaki. Hampir tepat dengan ukuran yang tersebutkan dalam Alkitab. Di sekitarnya terdapat sebuah batu besar dengan lubang-lubang yang dipahat.  Para arkeolog berpendapat, batu itu sebagai apa yang disebut “drogue-stone”, yakni batu-batu yang diikatkan di bagian buritan kapal di zaman itu guna menyeimbangkan kapal. Namun yang tak lazim, radar menemukan “oksida besi” atau seperti molekul baja. Setelah dilakukan penelitian, bahtera itu berumur lebih dari 100 ribu tahun dan terbuat dari tangan manusia. Jadi mereka mempercayai, benarlah di situ “Bahtera Nuh” terdampar

Ternyata misteri bahtera itu tidak hanya menjadi perburuan para arkeolog dan ilmuwan lainnya serta para petualang. Namun, dalam suasana pertentangan blok Barat dan blok Timur pada masa Perang Dingin, CIA (Amerika) dan KGB (Uni Sovyet)  juga ikut tertarik. Meskipun apa yang menjadi tujuan sebenarnya, namun CIA selain menggunakan sattelit mata-mata dan lainnya, juga menggunakan pesawat terbang jenis Stealth. Kedua pihak merahasiakan penemuan masing-masingnya hingga kini, meskipun KGB telah bubar bersama runtuhnya pemerintahan Uni Sovyet menjadi Republik Federasi Russia.

Tempat pendaratan bahtera Nuh memang suatu misteri bagi para ilmiawan, tetapi walau misteri itu tak terpecahkan karena keterbatasan pengetahuan manusia, setidaknya hal itu menunjukkan, bahwa air bah pada masa Nuh pernah terjadi. Dan alkitab mencatat mengenai hal itu. (berbagai sumber/wic/sgbi)

Comments are closed.