they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

Tak Terselami

“Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.” (2 Raja-raja 5:12)

Ada sebuah lagu pujian ber lirik awal,  “…..jalan-Mu tak  terselami  oleh setiap  hati kami….” Lirik tersebut  mengungkapkan,  bahwa  cara  Tuhan  untuk  menggenapi  janji-Nya   tak  terselami manusia.

Suatu  ketika Naaman terkena  lepra, suatu  penyakit   menjijikkan.  Sebagai seorang raja, ia   minder  karena penyakit yang memalukan itu. Ia sangat cemas. Melihat  penderitaan  tuannya, seorang  gadis   Israel  memberitahukan, bahwa ada seorang bernama  Elisa, abdi Allah yang bisa menolongnya.  Lalu pergilah ia ke tempat Elisa.  Dengan hikmat Allah, Elisa     menyuruhnya  mandi tujuh kali di sungai Yordan. Mendengar  nasihat  itu, Naaman menjadi gusar dan menjadi panas hati. Sebab pikirnya hal itu suatu penghinaan, mengapa seorang raja harus melakukan hal seperti itu. “Bukankah Sungai Abana dan Parpar lebih bagus dari sungai  Yordan yang  kotor?” Gerutunya.

Naaman tak  mengerti  rahasia  itu. Namun para punggawanya terus membujuk supaya ia mencoba saja.  Akhirnya  turunlah  ia membenamkan  diri tujuh  kali  ke dalam sungai Yordan. Ia pun terbelalak, sebab kulit sekujur tubuhnya pulih, bahkan  seperti kulit  seorang  bayi.  Ia baru menyadari,  betapa dahsyat mukjizat yang dibuat  Allah Elisa.
Naaman tak memahami,  namun tanpa malu-malu iapun  berani melangkah, dan terima mukjizatNya. Justru  cara  yang  tidak  disukainya  itu merupakan  jalan  yang  harus  ditempuhnya.  Seringkali  kita  dibawa Tuhan kepada situasi seperti itu, tetapi seringkali juga kita menolak. [rhb]

Melangkahlah bersama Tuhan, walau terkadang jalannya itu tak terselami

Comments are closed.