they all love a thick rod.www.xxx-porn.center
Comments are off for this post

SABAR MENANTI

“Simeon … seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel” (Lukas 2:25)

Penulis Henri Nouwen mengamati bahwa ternyata halaman-halaman pertama Injil Lukas dipenuhi dengan orang-orang yang ‘sedang menanti.’ Mereka adalah Zakharia dan Elisabet, Maria dan Yusuf, Simeon dan Ana. Mereka semua menantikan pemenuhan janji Allah. Namun demikian mereka tidak menanti dengan sikap yang pasif, sebaliknya justru dengan aktif mencari Tuhan setiap hari. Nouwen menyebut sikap mereka sebagai sikap “siap sedia”.

Simeon, misalnya. Alih-alih dikendalikan oleh rasa putus asa, ia justru dituntun oleh Roh yang kemudian mendorongnya untuk pergi ke Bait Allah. Kata-kata pujian yang terlontar dari mulutnya pada saat melihat bayi Yesus, Sang Mesias yang dijanjikan, mencerminkan suatu teladan harapan yang penuh kesabaran kepada Allah. Ia berkata, “Mataku telah melihat keselamatan yang dari-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menyatakan kehendak-Mu bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel” (Lukas 2:30-32).

Banyak di antara kita yang menantikan jawaban doa atau pemenuhan janji dari Allah. Firman-Nya datang kepada kita, sama seperti pengalaman mereka yang disatukan dalam berbagai peristiwa yang menandai Natal pertama: “Jangan takut, hai Zakharia” (1:13); “Jangan takut, hai Maria” (1:30); “Jangan takut, [hai para gembala]” (2:10).  Apabila kita mendengarkan Allah melalui firman-Nya dan menaati-Nya, kita akan menemukan kebaikan dan kuasa-Nya ketika kita menanti-Nya.[rhb]

Comments are closed.